Renungan 10 November 2015: PAHLAWAN

2015.11.10-PAHLAWAN-01

Suatu hari, Emily yang berusia 7 tahun dimintai tolong oleh ibunya untuk membeli sesuatu di mini market, yang berada tidak jauh dari rumah. Lama menunggu, Emily tidak kunjung pulang juga. Ibunya menjadi panik.

2015.11.10-PAHLAWAN-02

Ia menyusul ke mini market yang dimaksud. Pelayan mini market mengatakan bahwa Emily telah pergi berjam-jam yang lalu. Ibunya bertambah panik dan menghubungi ayahnya.

Ayat Emas
“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. ”
(2 Kor. 5:17)

Hari menjelang malam. Tetangga Emily ikut mencari Emily ke rumah teman-temannya, bahkan hingga ke sekolah dan gereja. Tapi mereka tidak menemukan Emily. Bayangan yang buruk telah melintas di pikiran orang tuanya. Ibunya tak berhenti menangis.

Doakan
Mereka yang baru saja kehilangan orang yang sangat mereka cintai.

Sekitar jam 9 malam, Emily pulang dengan baju dan muka yang kotor. Orang tuanya segera memeluknya dan menangis bersama. Setelah ditanya, Emily bercerita apa yang terjadi.

“Pada waktu aku pulang dari mini market, aku melihat kawan sekelasku, Julio. Dia sedang sedih karena pagi ini ibunya meninggal dunia. Ayahnya sibuk mengurus segalanya. Julio seorang anak yang tangguh dan selalu membelaku di sekolah. Jadi aku duduk menemaninya di gudang kosong dan kami menangis bersama. Dia sangat sedih, Bu..”

Pahlawan tidak harus melakukan pekerjaan yang luar biasa. Bagi Julio, Emily menjadi pahlawannya hari itu. Menemani melewati saat-saat sedih di hidupnya. Apakah kamu mau seperti Emily? Menjadi pahlawan bagi seseorang? Mulailah melihat sekitarmu dan turuti apa yang dikatakan Roh Kudus dalam hatimu.

Doaku:
Tuhan Yesus, pakailah aku menjadi saluran kasih-Mu untuk orang yang membutuhkan. Buatlah aku taat mendengarkan suara-Mu. Amin.

No comments yet.

Leave a reply

Reset all fields