Renungan 24 Oktober: PENABUR DAN PENUAI

24-penabur-dan-penuai

Seorang penginjil pergi memberitakan Injil ke sebuah suku pedalaman yang sangat terpencil. Di tempat itu hanya ada seorang yang bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus. Sayangnya, orang yang baru bertobat itupun mati terbunuh oleh orang-orang yang membenci orang Kristen.

24-penabur-dan-penuai-2

Apakah pelayanan penginjilan itu sia-sia? Tentu saja tidak. Penginjil itu telah menabur benih Injil Kristus di daerah itu. Berpuluh-puluh tahun kemudian, saat seorang penginjil lain kembali datang ke tempat itu, dia menuai jiwa-jiwa di tempat tersebut. Roh Kudus bekerja dengan dahsyat dan ajaib, menumbuhkan Injil Kristus yang telah ditabur oleh hamba-Nya. Kini seluruh suku pedalaman itu percaya kepada Tuhan Yesus.

Ayat Emas
“Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.”
(Mzm. 126:5)

Itulah tugas kita sebagai anak-anak Tuhan, demikian pula dengan gereja Tuhan, yakni menjadi saksi Kristus dan memberitakan Injil-Nya. Ada yang bertugas menjadi penabur atau penuai, tetapi keduanya sama-sama bersukacita dan menerima upah yang kekal. Yuk, terus menjadi saksi Kristus yang setia.

Doakan
Para penginjil di daerah pedalaman terpencil, agar Tuhan terus memelihara mereka.

Baca dan hafalkan kalimat berikut!

24-penabur-dan-penuai-3

Doaku:
Tuhan Yesus, tolonglah aku, berikan keberanian dan kekuatan dalam hatiku untuk memberitakan Injil-Mu. Amin.

— Tim Kerygma

No comments yet.

Leave a reply

Reset all fields