Renungan 11 Desember: ANAK YANG SAH
Suatu hari Ibu Elizabeth merasa kaget mendengar pertanyaan Ririn, anaknya.
“Ibu, banyak orang berkata bahwa aku ini bukan anak Ibu. Kulitku juga berbeda dengan Mama? Benarkah aku ini anak pungut, Bu?” tanya Ririn dengan wajah sedih.
Setelah menghembuskan nafas agak panjang, Ibu Elizabeth menjawab dengan tenang. “Ririn sayang, kamu memang tidak terlahir dari rahim Ibu. Tapi kamu selalu ada dalam hati Ibu dan Ibu sangat mengasihimu.“ Kemudian Ibu Elizabeth menunjukkan pada Ririn surat akta pengadopsiannya sebagai anak. “Kamu bukan orang asing di rumah ini, karena ibu sangat mengasihimu!”
“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya”
(Yoh.1:12)
Rasul Paulus pernah menjelaskan bahwa kedatangan Tuhan Yesus ke bumi ini agar setiap orang yang percaya kepada-Nya, memperoleh hak sebagai pewaris Kerajaan Surga. Iya, kita diangkat menjadi anak-anak-Nya. Senang bukan menjadi bagian dari anak-anak Tuhan? Dengan demikian maka setiap orang yang menerima-Nya dengan penuh percaya, pasti akan diselamatkan-Nya.
Anak-anak yang tinggal dengan orang-tua angkat mereka agar merasakan cinta kasih Tuhan.
Yuk, makin cinta Tuhan dan hidup seturut kehendak-Nya, sebagai ungkapan syukur kita, telah diangkat sebagai anak-anak-Nya.
Tuliskan dalam kotak di bawah ini, nama orang-tua dan saudara-saudaramu!
Doaku:
Tuhan Yesus, terima kasih, atas kemurahan kasih-Mu sehingga aku bisa menjadi anak-anak-Mu. Amin.
