Renungan 16 Desember: BELAJAR MENDENGAR
“Andi, tolong kumpulkan mainanmu setelah selesai bermain ya,“ ucap mama mengingatkan.
“Iya, Ma….” jawab Andi dengan malas. Kembali ia sibuk bermain dengan teman-temannya, hingga sore menjelang.
Sementara itu mama juga sedang sibuk bekerja di dapur, sambil mengasuh Nia, adik Andi yang masih bayi.
“Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu”
(Ams. 12:1)
“Andi, bereskan mainanmu ya…sebentar lagi tamu-tamu Papa datang,” ucap Mama. Masih terdengar suara Andi bermain bersama teman-temannya, tapi tak terdengar suara sahutan Andi menjawab permintaan mamanya. Sampai kemudian….
Anak-anak yang tidak dapat mendengar agar Tuhan berikan kemampuan dalam hal lain.
“Andi, mengapa kamu tak mau mendengarkan Mamamu? Lihat, ruang tamu masih berantakan, padahal Papa akan memakai ruangan ini? Seharusnya kamu belajar membantu Mama dan Papa…” ucap Papa menasihati Andi. Wah, Andi merasa menyesal karena tadi berpura-pura tidak mendengarkan mamanya. Padahal ia juga tahu, mama sedang sibuk memasak dan ia hanya bermain-main saja seharian.
Apakah kamu sering bersikap seperti Andi? Berusahalah untuk mengubah kebiasaan buruk tersebut. Belajarlah memakai telingamu dengan benar, mendengarkan dengan baik, agar kamu juga bisa menjadi berkat bagi orang lain.
Coba perhatikan bagian telinga berikut, apa yang akan terjadi jika telingamu kotor/tersumbat sesuatu?
Doaku:
Tuhan Yesus, tolonglah aku supaya dapat memfungsikan telingaku dengan baik, untuk mendengarkan nasihat yang baik dari orang-tuaku. Amin.
