Renungan 8 Februari 2016: MENGASIHI SESAMA
Siang ini, Aurel pulang sekolah dengan mata yang sembab, habis menangis. ”Ada apa Aurel?” tanya mamanya terkejut.
“Pensil Aurel dipatahin Joshua, Ma,” jawab Aurel, dan mulai menangis lagi.
“Lho, kan pensil Aurel masih ada banyak? Gak usah menangis,” hibur mamanya.
“Gak bisa, Ma, itu kan pensil pink kesayang anku. Bagaimana rasanya coba, apa gak sedih?” jawab Aurel lagi. ”Besok pensil Joshua juga mau kupatahin,” kata Aurel kemudian.
“Karena TUHANlah yang akan menjadi sandaranmu, dan akan menghindarkan kakimu dari jerat. ”
(Ams. 3:26)
“Wah, itu bukan cara anak Tuhan. Kalau Aurel membalas dengan cara matahin pensil juga, lalu Joshua marah, gantian membalas, lalu Aurel membalas lagi, terus kapan akan ada damainya?” nasihat mama. “Ingat, kasihilah sesamamu, dan jangan membalas kejahatan dengan kejahatan. Tetapi, doakanlah mereka!” ucap mama bijak.
Teman-teman yang suka berbuat jahil dan mengganggu di kelas, agar Tuhan mengubahkan mereka dengan kasih sayang
Mungkin ada banyak orang jahat di sekitar kita. Dengan apakah kita menahan langkah mereka? Bukan dengan ilmu beladiri, tapi dengan doa yang penuh iman. Tuhan Yesus akan menjagamu!
Doaku:
Tuhan Yesus, tolonglah aku untuk senantiasa mengasihi sesamaku dan tidak menyimpan kemarahan kepada mereka. Amin.
