Renungan 19 Oktober 2014: DOAKANLAH SAUDARAMU
Panji Setyo Hu, adalah nama yang sangat bagus. Artinya, anak laki-laki yang setia pada Allah. Tapi Panji Setyo Hu ternyata menjadi anak yang bandel, suka berantem dengan teman sekelasnya.
Hari ini Panji menendang Rega, besok memukul Yefta. Besoknya lagi mencoret-coret buku Olien. Ah,… ada saja tingkah nakalnya.
Suatu hari, saat Sekolah Minggu berlangsung, Bu Tri memberi tugas pada anak-anak untuk mendoakan teman-temannya, agar mereka bisa menjadi berkat bagi orang lain. Anak-anak boleh menuliskan nama yang sama untuk didoakan.
“karena kamu juga turut membantu mendoakan kami, supaya banyak orang mengucap syukur atas karunia yang kami peroleh berkat banyaknya doa mereka untuk kami. ”
(2 Kor. 1:11)
Saat kertas dikumpulkan, ternyata ada empat anak menulis nama Panji Setyo Hu. Maka anak-anakpun mulai bergiliran mendoakan nama teman-teman yang tertulis di kertas itu. Lalu giliran Yefta berdoa untuk Panji, “Tuhan Yesus, berkatilah Panji supaya menjadi teman kami yang baik, supaya Panji selalu diberi kesehatan dan supaya Panji selalu diberi sukacita.
Para guru Sekolah Minggumu agar mereka kreatif dan selalu mengasihi anak-anak.
Kami berdoa untuk Panji, karena kami sangat mengasihi Panji. Amin.”
Tiada yang mustahil bagi Tuhan! Panji sekarang telah bertumbuh menjadi anak yang luar biasa, sesuai dengan arti namanya. Meski terkadang masih suka usil, tapi ia telah menjadi teman yang menyenangkan untuk semua anak di kelasnya. Halleluya!
Tuliskan dalam lingkaran berikut sebuah doa untuk temanmu!
Doaku:
Tuhan Yesus, aku ingin menjadi berkat bagi banyak orang di sekelilingku. Sertai dan berkatilah aku, ya, Bapa. Amin.
