Renungan 7 September: PELITA YANG BERCAHAYA

7-PELITA-YANG-BERCAHAYA

Mendadak listrik mati, semua lampu di kampung Andi padam. Ibu Andi segera menyalakan lampu minyak. Terpaksa malam itu Andi mengerjakan PR dengan diterangi cahaya lampu minyak.

7-PELITA-YANG-BERCAHAYA-2

Andi jadi teringat, saat dulu ia pernah tersesat di dalam gua, bersama teman-temannya. Mereka sangat mengandalkan cahaya dari senter yang dipakai. Tapi sayang, baterai dalam senter itu hanya bertahan selama tiga jam..tengah malam, senter mereka padam dan mereka tinggal dalam kegelapan gua yang menyeramkan. Hihhhhh…

Ayat Emas
“Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu. ”
(2 Ptr.1:19b)

Firman Tuhan pun demikian, bagaikan penerang yang akan menerangi jalan hidupmu, sehingga tidak salah jalan. Firman Tuhan juga akan menjadi kekuatan bagi kehidupan rohanimu. Itulah sebabnya, rajinlah membaca Firman Tuhan, dengarkan dan perhatikanlah firman-Nya. Ketika kamu mendengarkan firman Tuhan, sesungguhnya kamu juga sedang mendengarkan suara Tuhan.

Doakan
Anak-anak Sekolah Minggu mau tertib dan mendengarkan dengan seksama saat penyampaian Firman Tuhan berlangsung.

Buka Mazmur 119:105, baca dan hafalkan. Kemudian lengkapi kalimat berikut!

Firm__-Mu itu pelita __gi ____ku dan te__ng bagi ja___ku.

Doaku:
Tuhan Yesus, aku mau terus mendengarkan Firman-Mu, karena itulah yang menjadi pelita bagi hidupku. Amin.

— Tim Kerygma

No comments yet.

Leave a reply

Reset all fields