Renungan 27 Agustus: UPAH KESABARAN

27-UPAH-KESABARAN

Masa kecil Toni adalah masa yang paling sulit dalam hidupnya. Ia terlahir dalam keluarga yang kurang mampu. Mereka sering dihina dan diejek, karena pakaian mereka yang lusuh. Untuk membayar uang sekolah saja, Toni harus ikut ayahnya memulung sampah.

27-UPAH-KESABARAN-2

Toni diajarkan orang-tuanya agar tidak menjadi marah saat dihina dan diejek teman-temannya atau orang di kampungnya. Toni tetap sabar, rajin berdoa, belajar dan bekerja. Ia juga tetap ramah kepada semua orang yang membencinya.

Ayat Emas
“….sekarang Aku akan membuat engkau menjadi kebanggaan abadi, menjadi kegirangan turun-temurun.”
(Yes. 60:15)

Karena kesabaran dan kerajinannya, sekarang Toni mejadi anak yang sukses. Dia menjadi kontraktor terkenal di daerahnya. Siapa yang akan membuat gedung-gedung mewah pasti mencari Toni. Sekarang ia menjadi terkenal dan tidak ada seorangpun yang berani mengejek dan menghinanya. Tapi Toni tetap baik dan sabar.

Doakan
Teman-teman di kelasmu yang kurang mampu agar Tuhan mencukupkan kebutuhan mereka.

Jadilah sabar, rajin belajar dan bekerja, supaya kamu berhasil dan sukses nanti. Kamu yang dihina juga akan disayang dan dikenal banyak orang.
Tuliskan dalam kotak di bawah ini, apa saja yang ingin kamu cita-citakan saat kamu besar nanti?

27-UPAH-KESABARAN-3

Doaku:
TuhanYesus, terima kasih, karena Engkau selalu memberkati aku. Berkatilah masa depanku, amin.

No comments yet.

Leave a reply

Reset all fields