Renungan 10 Februari 2017: PENYESALAN

Bacaan Alkitab Setahun: Matius 9:32-34
Seekor monyet kecil tinggal di dalam hutan bersama ibunya. Ibu monyet melarang anaknya untuk bermain di luar hutan karena berbahaya. Tapi monyet kecil, yang selalu ingin tahu itu, meremehkan nasihat ibunya.
“Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.”
(1 Tes. 4:7)
Diam-diam monyet kecil itu sering bermain di luar hutan. Awalnya tidak terjadi apa-apa.Namun suatu hari seorang pemburu menangkapnya, memberikan kalung rantai di lehernya dan menjualnya ke pasar hewan. Si monyet kecil sangat menyesal, kini hidupnya sengsara, karena sering dipukul orang yang memakainya untuk permainan topeng monyet. Namun semua sudah terlambat bukan, ia tak lagi dapat bertemu dengan ibunya atau pun monyet-monyet yang lainnya.
Teman-temanmu yang bandel supaya dapat mengubah sifat buruk mereka.
Janganlah bermain-main dengan kasih karunia yang diberikan Tuhan Yesus dalam hidup kamu. Kita diselamatkan untuk menjadi anak-anak Tuhan yang kudus dan mulia. Jangan menganggap bahwa kita bisa hidup seenaknya, berbuat dosa, lantas dengan gampang minta ampun kepada Tuhan. Jika berbuat demikian, itu berarti kita menghina dan mempermainkan Tuhan. Ingat, Tuhan tidak bisa dipermainkan, kita akan menuai hukuman jika kita tidak bersungguh-sungguh hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Beri tanda centang (√) untuk binatang-binatang yang bisa kita pelihara di rumah.
Doaku:
Tuhan Yesus, ajari aku untuk menghormati Engkau dan tidak bermain-main dengan kasih karunia yang telah Engkau berikan padaku. Amin.